Pidato Tiga Jam di HUT Ke-52 PDIP, Megawati Kemukakan Lima Konsepsi Negara Paripurna
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto Humas PDIP

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengemukakan konsepsi negara paripurna yang harus dijalankan sebagai suluh masa depan indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam pidato politik di HUT ke-52 PDIP yang berdurasi hampir tiga jam.

Adapun, 5 poin tentang negera paripurna diyakini Megawati akan buka jalan optimisme Indonesia yang ber-Trisakti.

“Paripurna dalam konsep pemikiran, namun ruhnya selalu abadi. Konsepsi Negara Paripurna inilah yang harus dijalankan sebagai suluh masa depan,” kata Megawati dalam pidato politiknya di pembukaan HUT ke-52 PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Adapun, tema tema HUT ke-52 PDIP ini adalah 'Satyam Eva Jayate' dengan sub tema ‘Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’. Megawati pun mengungkapkan point pertama dimana sistem keteladanan tentang satunya kata dan perbuatan.

Selain itu. etika, moral, dan hati nurani harus menjadi satu kesatuan pijakan dalam setiap mengambil keputusan.

“Sebab semua memiliki hak yang sama, untuk mendapatkan keadilan diatas kebenaran. Apa yang sering terjadi adalah ketidakadilan ekstrim,” ujar Megawati.

Kedua, kata Megawati, Pancasila harus dimaknakan secara progresif untuk mengubah nasib rakyat yang masih terbelenggu kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.

Apalagi, di dalam Pancasila terkandung spirit pembebasan pada rakyat Marhaen, wong cilik, terutama petani, nelayan, dan buruh, serta kaum miskin lainnya. “Tanpa adanya keberpihakan ini, maka Partai akan kehilangan seluruh esensi perjuangannya,” ujarnya.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini ini melanjutkan point ketiga, yakni prinsip tentang bagaimana Undang-undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 harus dijalankan dengan selurus-lurusnya.

Apalagi, konstitusi mengatur sistem politik, tata pemerintahan negara, prinsip kedaulatan rakyat, tanggung jawab dan fungsi negara terhadap rakyatnya, hingga kewajiban negara terhadap penghidupan yang layak bagi setiap warganya.

“Keempat, kita juga memiliki desain teknokratis berupa Pola Pembangunan Semesta dan Berencana.”

“Kelima, seluruh kehendak, tekad, dan pemikiran tentang Indonesia Raya sebagaimana terdapat dalam Risalah BUPK harus menjadi rujukan yang menyangkut masa depan bangsa dan negara. Sebab disitulah seluruh kejernihan pemikiran tentang Indonesia Raya itu berada,” terang Megawati.

Putri Proklamator Bung Karno ini menyakini, bahwa kelima point tersebut akan membuka jalan penuh optimisme menuju Indonesia yang berdaulat, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Megawati pun menitipkan pesan kepada seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDI Perjuangan dimanapun berada.

“Terus nyalakan semangat juang dengan keyakinan Satyam Eva Jayate. Hadapi vivere pericoloso dengan kepala tegak penuh rasa percaya diri. Sebab kita bukan cacing yang mudah diinjak-injak. Kita adalah partai yang berwatak banteng!!! Kita Partai Pelopor yang terus dan akan abadi melintasi jaman,” pungkasnya.